- Buah markisa yang dipetik dari pohon induk dipilih yang besar, sehat dan kualitas bagus dibelah kemudian diambil bijinya. Biji bersama lendirnya diambil kemudian dibersihkan dengan dicampur abu dapur sambil diremas-remas dan dicuci bersih dengan air. Biji yang sudah bersih kemudian dikering-anginkan.
- Penyemaian biji dapat dilakukan dengan dua cara yaitu disemai dalam persemaian kemudian dipindah ke polybag dan cara kedua langsung disemai kedalam polybag.
- Tempat persemaian dapat menggunakan kotak plastic diisi media campuran tanah, pasir dan pupuk kandang (1:1:1). Biji markisa disemai dengan jarak rapat dengan kedalaman semai 1-1,5 cm, kemudian ditutup dengan media semai. Kelembaban tanah dijaga jangan sampai kering atau tergenang.
- Setelah bibit berdaun 4-5 helai (berumur 5-6 minggu) bibit segera dipindah tanam kedalam polybag yang berisi media campuran tanah dan pupuk kandang (2:1). Bibit ditanam satu batang tiap polybag.
- Polybag yang sudah ditanami bibit markisa disusun berjajar dan diberi naungan yang tidak terlalu rapat. Perawatan bibit meliputi penyiraman, pemupukan serta pengendalian hama dan penyakit. Penyiraman dilakukan 2 hari sekali terutama bila tidak turun hujan. Pemupupukan dilakukan setiap 15 hari berupa larutan pupuk NPK sebanyak 10-20g/10 liter air disiramkan 100 cc/polybag. Setelah berumur 3-4 bulan dipersemaian bibit dapat ditanam dilapang (kebun).
- Dari pohon induk varietas unggul, dipilih cabang yang telah berumur minimal satu tahun dan berdiameter 1 cm.
- Cabang terpilih dipotong dengan menggunakan pisau atau gunting pangkas yang tajam; dan dipotong-potong lagi hingga diperoleh potongan–potongan sepanjang 25 cm yang masing-masing mengandung 3-4 mata tunas.
- Pangkal stek diolesi dengan Rootone F.
- Stek disemaikan dengan posisi tegak sedalam ± 5 cm dalam polybag ukuran 10 x 18 cm yang diisi dengan media campuran tanah dan pupuk kandang (1:1).
- Polybag semaian stek ditempatkan berjajar di dalam bedengan yang diberi sungkup plastik.
- Jika stek sudah bertunas dan berakar, sungkup segera dibuka.. Bibit dari stek dipelihara secara intensif hingga berumur 3 – 4 bulan.
3. Perbanyakan dengan sambung pucuk
a. Persiapan batang bawah
Batang bawah dari biji yang berasal dari buah varietas unggul pohon markisa yang mempunyai keunggulan sifat-sifat tertentu seperti tahan terhadap penyakit layu Fusarium. Biji untuk batang bawah diambil dari buah yang masak fisiologis. Biji markisa yang masih mengandung daging buah direndam dalam air dan diremas sampai biji terpisah. Biji yang sudah dibersihkan disemaikan pada bak semai plastik atau seedbed. Media persemaian yang digunakan adalah tanah, pasir dan pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1 : 1. Jarak tanam adalah 2,5 x 2,5 cm dengan kedalaman 1-2 cm. Tempat pesemaian diberi naungan untuk melindungi bibit dari terik matahari dan hujan yang berlebihan. Pada umur 4 minggu setelah tanam, semai markisa dapat dipindah ke polybag ukuran 10 x 18 cm yang berisi campuran media tanah dan pupuk kandang (2:1). Tiap polybag berisi satu bibit dan diletakkan di tempat teduh/rumah pembibitan. Pemeliharaan meliputi penyiraman, penyiangan dan pemupukan dengan pupuk NPK dosis 1-3 g/bibit yang dilakukan 2 minggu sekali. Pengendalian hama/penyakit sesuai dengan kebutuhan. Pada umur 4 bulan batang bawah siap untuk disambung.
b. Persiapan entris
Batang atas (entris) yang akan digunakan untuk sambung pucuk harus berasal dari tunas pucuk yang sehat, normal dan berdiameter sama atau sedikit lebih kecil daripada diameter batang bawah. Pengambilan entris dilakukan dengan cara memotong tunas pucuk sepanjang 5 cm (3 ruas) dengan gunting pangkas yang tajam dan bersih. Pengambilan entris dilakukan pada saat entris cukup kering (tidak basah), karena air yang ada pada permukaan entris dapat mengundang hadirnya patogen yang dapat mempengaruhi keberhasilan penyambungan.

Comments powered by CComment